Herda Gagah Pranama (Pertemuan Pertama)

    Herda Gagah Pranama, seorang laki laki yang gue kenal mungkin sekitar 4 tahun lalu. Dia teman dan sahabat gue di kampus. Gue masih ingat, bagaimana pertama kali ketemu dan kenal dia. Waktu itu pertama kali masuk kuliah, gue nggak kenal siapapun dan kelemahan gue, gue nggak terbiasa di tempat baru dan orang-orang baru. Gue akan bingung dan panik. Hari itu, hari minggu. Dulu gue masih ada kuliah hari minggu, dan karena yang tadi gue bilang gue gak punya teman di awal gue kuliah. Nggak ada yang bisa gue tanya, jam berapa kiranya gue mulai matkul pertama gue. Gue liat jadwal kuliah akan mulai jam setengah 2. Pas gue cek lg di SIA gue, lah kok absen gue udh bolong 1. Gue panik, awal kuliah gue udh absen aja. Gue inget itu gue baru balik gereja dan lg makan di kokas. Gue buru-buru otw kampus, berharap kelas masih ada setidaknya gue di kasih keringanan di awal pertemuan karena kelalaian gue melihat jadwal.

    Waktu itu banyak banget orang-orang, ya mungkin karena semester awal. Banyak maba atau senior yg mungkin ada urusan dengan prodi. Gue yang tidak terbiasa dengan orang baru, mencoba berani untuk mencari informasi tentang dosen gue. Gue akhirnya bertemu dengan prodi yg sedang berjaga disitu, gue diarahkan untuk mencari nama dosen di daftar dosen yang tertera. Katanya gue harus bertemu dosen langsung untuk minta keringanan, prodi nggak bisa bantu. Oiya, waktu itu matkul pertama gue Agama Kristen. Gue mulai mencari dan menelusuri nama dosen yg gue cari. Tiba-tiba dari sebelah kiri gue ada yg pengen lihat kertas yg gue pegang, dan saat gue nunjuk dosen yg gue cari. Dia bilang "eh, kamu cari dosen pendidikan agama kristen juga?". Gue kaget, eh yg ngomong laki laki. Gue coba menjawab ramah "iya, kenapa? Kamu juga". "Iya, aku di SIA ditulisnya pendidikan agama Islam, sedangkan aku kan Kristen. Kamu juga sama kayak gitu". "Bukan, aku nggak bisa baca jadwal di SIA, aku kira mulai jam setengah 2, pas aku liat sistem kok absen aku bolong. Dan ternyata Agama tuh mulai jam 12". Dia ngetawain gue, mungkin menurut dia, yeh itu mah salah lu sendiri. Tapi dia bilang, "yaudah, ayok kita cari bareng. Ntar kita ngomong bareng bareng". "eh, oke ayok"

Gue dan dia akhirnya menanyakan keberadaan dosen yg kami cari. Kita diarahkan ke ruangan dosen, dan menanyakan yang mana dosen atas nama tersebut. Setelah tau, kami bertemu dan menceritakan keperluan kami. Dia beres dan sekarang gue, sudah gue bilang gue agak sulit untuk bisa berbicara dengan orang baru dan ini adalah dosen gue dan gue minta keringanan yg disebabkan oleh kesalahan gue sendiri. Gue coba cerita ke dosen gue sejujurnya, dan mungkin dia lihat gue bingung karena dosen bilang kok bisa gue gak lihat jadwal yg tertera. Dia tiba tiba bilang "iya pak, kita bingung baca jadwalnya. Namanya juga anak baru pak, belum terbiasa liat jadwal kode begitu". Gue lihat dia, dia senyum dan ngode, kayak bilang udh gpp, nyantai gue bantuin. Dan akhirnya dosen gue ngasih keringanan ke gue juga. Gue di absenin hadir dan dia juga. Dengan syarat pertemuan selanjutnya nggak ada keringanan, Gue dan dia ngangguk dan ngucapin terimakasih banyak ke dosen dan keluar dari ruangan.

Setelah itu, dia bilang "habis ini kamu ada kelas?". "Ada" kata gue singkat.

"Ooiya coba liat jadwal kamu". Gue nunjukin jadwal gue hari itu, "eh jadwal kita bareng" dia natap gue "Eh masa, serius" Gue seneng banget, karna gue akhirnya punya temen. "Iya, oiya nama kamu siapa, kita belum kenalan", "Oiya, nadya". "Aku herda" gue sama dia salaman, gue ngangguk ngangguk dan gue coba berani bilang "Herda, aku bareng kamu yaa, aku nggak ada temen sama sekali. Jadi aku ngikutin kamu ya" dia ketawa liat gue bilang gitu. Dia bilang "Oke, tenang aja. Nanti kita duduk bareng ya"

Itu cerita pertemuan pertama gue sama dia, kalo dipikir pikir lucu juga. Kayak di ftv gitu nggak sih, tapi emang bener gitu. Disini gue mau ceritain semuanya tentang dia, gue takut semakin gue tua. Gue semakin lupa dengan memori memori gue sama dia. Dan gue pengen nulis semuanya yg pernah gue rasain dan alami, biar suatu saat gue baca, gue teringat lagi akan semua hal yang pernah terjadi dengan gue sama herda. Gue pengen nginget dia sampai kapanpun. Dan nginget ini semua, gue lagi lagi nangis. Gue gak bisa lupain dia. Gak akan bisa. 

Gue juga gak akan tau, seberapa lama Tuhan ngasih gue kesempatan buat gue hidup di dunia. Yang penting gue mau nulis semuanya disini, biar gue bisa mengingat setiap detailnya gue sama dia. Dia bukan sekedar teman biasa buat gue, dia teman dekat gue dan udah gue masukin ke daftar orang penting di sekitar gue. 

Dan cerita ini masih panjang....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

refrain I

Curhat!

Review Novel CINTA. (baca:Cinta dengan titik)