2019,2020,2023

Jakarta. Rabu,12/02/2020


Hai, apa kabar? Kenapa baru kembali nad? Bukankah ada banyak hal yang sebenarnya ingin kamu tuliskan? Kenapa baru sekarang?

Hai, aku kembali. Maaf aku tidak pernah berani untuk bercerita atau menulis di hari hari kemarin. Dan kenapa aku kembali? Karena aku tidak bisa untuk menyimpan semua hal ini sendiri. Dan kenapa baru sekarang? Mungkin, karena aku merasa bahwa harus ada media yang aku gunakan untuk melepas semua yang aku rasakan saat ini,. Aku tidak pernah peduli kenapa aku malah share ini di blog yg bisa saja dibaca oleh orang lain. Tapi, siapa pula yang mau membaca blog yg berisi tentang curhatan. Ya bagi orang yg membaca ini, aku katakan kalian telah membuang waktumu yang berharga. Blog ini hanya berisi tentang curhatan seseorang yang sebenarnya dia tidak tahu fungsi blog itu apa dan akhirnya berujung dijadikan diary online nya.

Dan mari kita mulai membedah luka..
2018 akhir, 2019 hingga saat ini tahun 2020 aku menuliskan cerita ini hidupku sedang merasakan hal yang paling berat.
20 September 2018, aku kehilangan orang yang paling berharga di hidupku. Patah hati terhebat yang kurasakan untuk pertama kali. Opung Doli pergi untuk selama lamanya. Saat itu rasanya seperti ada tombak yang menusuk di dada, sakit sekali rasanya. Dan sampai saat aku menulis cerita ini, rasanya masih sama. Aku selalu beranggapan bahwa opung tidak akan pernah pergi, dia tidak akan pernah benar benar pergi. Sampai akhirnya kenyataan mengatakan dia memang benar benar pergi, aku tidak bisa terima. Aku berontak, aku menyesal untuk segala hal. Karena aku tidak pernah benar benar menghabiskan waktuku bersamanya, karena aku selalu berpikir dia tidak akan pernah pergi, tidak akan pernah. Aku tau dia sakit, tapi aku tidak pernah menyadari bahwa dia bisa pergi kapan saja.  .Aku menyesal karena tidak pernah menelepon barang sebentar saja mendengarkan dia bercerita. Dulu aku merasa mendengarkan dia bercerita sangat melelahkan, dan aku tidak tahu harus berkomentar apa, karena aku tidak terbiasa berbicara panjang lebar lewat telepon dengan siapapun. Dan setiap dia menelepon aku hanya berbicara sebentar lalu memberikan telepon ke mama atau adikku. Dan jika saja aku tau tgl itu dia pergi, aku akan merelakan semua waktuku untuk mendengarkan dia berbicara. Aku akan mendengarkan apapun yang dia katakan walau terkadang aku tidak mengerti. Dan pada tgl itu aku hanya bisa mendengar hembusan nafasnya yg terakhir via telepon. Dan saat aku sadar bahwa aku tidak akan pernah mendengar lagi suaranya, saat itu pula aku merasakan sakit lebih dari apa yang pernah terjadi dalam hidupku. 
Menulis ini pun rasanya sangat menyakitkan, karena rasa sakitnya masih sama. Air mata selalu menetes setiap mengingat saat itu.

Jakarta Kamis, 22 September 2022     22.13


Sudah lama tidak berkunjung. Iseng dengan memeriksa draft, apakah ada hal lain yang pernah ku tulis dan belum ada keberanian untuk ku bagikan. Sekaligus mengingat apakah tulisan tersebut adalah hal memalukan yang pernah ku tulis atau malah menyakitkan karena mengingatkan luka lama.
Setelah ku baca draft ini atau tulisan ini, aku mengerti mengapa tulisan ini tidak bisa kubagikan waktu itu dan kenapa tulisannya tidak selesai. Karena terlalu menyakitkan untuk di tulis dan di ungkapkan. Tulisan ini tidak selesai. Sama seperti lukanya, tidak pernah selesai.
Ketika aku baca kembali draft ini, masih terasa menyakitkan walau tidak sedalam dulu. Tapi tetap tak tertahankan. Sudah tahun 2022 dan tepat sekali sekarang adalah bulan September. 4 tahun kepergian opung doli dan 3 tahun kepergian opung boru. Bagaimana perasaanku sekarang? Hampa, semuanya semakin hampa. Semenjak kepergian opung, semuanya semakin jauh. Memang dulu pun tidak sedekat itu, tapi jika dulu saat masih ada opung saja tidak sedekat itu apalagi sekarang. Tahun ke tahun aku semakin tidak mengerti apa arti dari 'keluarga'. Ku lihat keluarga temanku, kenapa begitu hangat? Apakah keluarga ku yang tidak mengerti arti dari keluarga atau keluarga temanku yang memang 'terlalu' hangat sehingga tampak terlalu luar biasa. Iri? pasti. Siapa yang tidak akan iri memiliki keluarga yang hangat. Saling peduli satu sama lain. Ku kutip arti keluarga yang baru saja ku cari di google, hahahah arti keluarga saja sampai ku cari di google tidak bisa ku utarakan menurut pendapatku langsung. Karena seperti yang ku katakan sebelumnya, semakin lama aku semakin tidak mengerti arti keluarga. Hasil pencarianku mengatakan 
Keluarga yang mempunyai hubungan sehat adalah tempat terbaik untuk berlindung dari masalah dan jadi tempat yang aman saat kamu melakukan kesalahan. Saat kamu mendapat rintangan hidup, akan lebih menyenangkan saat bisa menghabiskan waktu dengan orang yang kamu cintai.
Ada banyak kata-kata dari kalimat tersebut yang ku tandai.
1. Hubungan sehat
2. Tempat terbaik untuk berlindung
3. Tempat yang aman saat melakukan kesalahan dan rintangan hidup
Hanya 1 yang benar, orang yang aku cintai. 


Jakarta  Selasa, 16 Mei 2023  jam 22:19

Tidak tahu alasan yang pasti kenapa hari ini aku membuka kembali blog ini dan memeriksa isi draft nya. Ku baca kembali tulisan ini yg tidak ku post waktu itu, entah mungkin saat itu aku tidak bisa melanjutkan kembali tulisanku. Tapi saat kubaca kembali, aku tetap menangis.
Sepertinya aku tidak akan pernah bisa membaca ataupun mengingat apapun tentang opung boru dan opung doli. Karena itu rasanya seperti membuka luka lama. Luka yang ku tutup tapi tidak pernah kuperiksa dan kuobati. Apakah sudah mengering dan sembuh atau malah semakin basah.
Saat ini sambil melanjutkan tulisan ini aku menangis, menyadari betapa aku benar-benar merindukan opung. Sangat-sangat rindu. 
Masih sangat-sangat teringat jelas, bagaimana opung doli dan opung boru pergi. Dan semakin jelasnya ingatan itu, semakin aku pun merasa bersalah dan kecewa terhadap diri sendiri. Kecewa karena aku tidak pernah menjadi cucu yang baik untuk mereka.
Aku akhirnya sadar kenapa setiap tahun tulisan ini tidak pernah selesai, karena aku tidak pernah kuat untuk melanjutkan ceritanya. Terlsalu sakit untuk diingat dan ditulis.

Oh Tuhan, aku benar-benar rindu. Sangat rindu.
Pung nadya kangen banget, opung pasti lagi seneng ya disana. Pung maafin nadya yaa, maafin nadya karena nggak pernah bisa jadi cucu yang baik. Nadya selalu kecewaiin orang orang pung. Nadya gak pernah bisa bahagiaiin orang orang. Nadya gagal pung.
Nadya gabisa nangis lagi sama opung, sekarang nadya harus nangis sendirian. Mendem sendirian. Sakit banget pung. Sakit banget.
Banyak banget penyesalan nadya pung, banyak banget.
Maafin nadya ya pung, nadya minta maaf.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

refrain I

Curhat!

Review Novel CINTA. (baca:Cinta dengan titik)