Pulanglah, kamu salah rumah
Kini aku telah melakukan semuanya, bukankah seharusnya kamu bahagia? Karena pada akhirnya aku bisa memenuhi keinginanmu; melupakanmu dengan sungguh. Meski melalui proses melelahkan berkali-kali; harus berusaha bangkit dari jatuh. Tuhan mungkin sedang baik padamu. Dia menyadarkanmu agar berubah menjadi lebih baik. Namun, itu bukan berarti memberimu kesempatan untuk menjadi bagian hidupku lagi. Kenapa malah ingin kembali? Saat semua perasaan sudah pulih lagi. Hidup sudah berjalan, kini kamu hanya orang asing yang pernah datang di satu ingatan. Kamu hanya masa lalu yang mengajari rindu waktu itu. Bukan lagi seseorang yang penting untuk menjalani apa saja yang kini kuperjuangkan untuk hidupku. Pulanglah, kamu salah rumah. Boy Candra